Sembilan Belas Hari

Sembilan belas hari dia menempuh perjalanan. Perjalanan untuk ibadah. Katanya, dia punya do'a khusus untuk kami-- saya dan dia. Saya hanya turut meng-Amin-kan. Tak lupa saya minta oleh-oleh dari perjalanannya. "Oleh-olehnya tak banyak, hanya mau kamu menjdi pribadi yang lebih baik dari sebelum perjalanan ini," saya meminta. 
"Insyaallah," ia menjawab.

Sepulangnya ia, entah apalah yang akan terjadi. Baik, pun buruk mesti diterima. Karena Sang Maha yang berkehendak. Harapan saya, untuk kali ini janganlah dihadapkan kepada saya manusia yang berpura-pura. Atau manusia yang hanya menaruh rasa 'kasihan'. 


Tepat di hari ke-8, dia pun berkabar:


04 April at 16:21
Assalamu'alaikum ***....Sekarang *** DI Hotel Madinah...Mumpung ada Internet Gratis...*** cuman mau kasih kabr....*** pulang tgl 15 ke************...*** kangen lama gak dengar suara ***...*** jaga kesehatanx ya disana jangan nakal...wassalam

04 April at 17:16  
Wslm. wr.wb..
senang tak terkira ketika terima kabar..
bagaimana di sana? adakah sehat dan lancar ibadahnya..?
cepat pulang... :'(  

Sejak delapan hari berlalu hingga sepuluh hari ke depan, semuanya bergerak melamban. Saya bak mengikuti jalannya keong. Keong yang beringsut-ingsut lamban sekali sementara sang Elang terus membubung tinggi.

@rukan panggung, 05th April 2011, 17:23

0 comments:

Posting Komentar