setialah

jalan ini tak akan pernah datar
adakalanya ia akan terjal
adakalanya pula ia akan berkerikil
bahkan adakalanya pula menurun

hingga hari ini perjalanan ini masih sangat menyenangkan
nanti, esok, lusa siapa yang akan tahu
jalanan yang terjal akan membuat kita menyerah
jalanan berkerikil akan menjadi sandungan 
sedangkan jalanan menurun sangatlah berbahaya

tapi jika kita masih jalan bersisian
mudah-mudahan perjalanan ini begitu menyenangkan
hingga sampai di titik tujuan
tujuan yang bukan kita tentukan masing-masing
tapi tujuan yang telah kita tekadkan

aku tak ingin berjalan di depan
tak ingin pula di belakang
aku tak ingin memimpin
tak ingin pula dipimpin
hanya, aku ingin dibimbing

setialah membimbingku, setialah disisiku
senantiasa aku akan setia pula di sampingmu

'take my hand and never let go'
*)rukan panggung, 30thSept11, 7:14

Lelaki Sholeh Dambaan Wanita Sholehah

Jadilah seorang lelaki yang beriman,
Yang hatinya disalut rasa taqwa kepada Allah,
Yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Islam,
Yang senantiasa haus dengan ilmu,
Yang senantiasa dahaga akan pahala,
Yang solatnya adalah maruah dirinya,
Yang tidak pernah takut untuk berkata benar,
Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu,
Yang senaantiasa bersama kumpulan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.

Jadilah seorang lelaki,
Yang menjaga tutur katanya,
Yang tidak bermegah dengan ilmu yang dimilikinya,
Yang tidak bermegah dengan harta dunia yang dicarinya,
Yang sentiasa berbuat kebajikan kerana sifatnya yang penyayang,
Yang mempunyai kawan dan tidak mempunyai musuh.

Jadilah seorang lelaki,
Yang menghormati ibu bapaknya,
Yang senantiasa berbakti kepada orang tua dan keluarga,
Yang bakal menjaga kerukunan rumahtangga,
Yang akan mendidik isteri dan anak-anak mendalami Islam,
Yang mengamalkan hidup penuh kesederhanaan,
Karena dunia baginya adalah rumah sementara menuju akhirat.

Jadilah seorang lelaki,
Yang sentiasa bersedia untuk menjadi imam,
Yang hidup di bawah naungan Al-Qur'an dan mencontohi sifat-sifat Rasulullah,
Yang boleh diajak berbincang dan berbicara,
Yang menjaga matanya dari berbelanja,
Yang sujudnya penuh kesyukuran dengan rahmat Allah ke atasnya.

Jadilah seorang lelaki,
Yang tidak pernah membazirkan masa,
Matanya kepenatan karena membaca al-Quran,
Suaranya lesu kerana penat berzikir,
Tidurnya lena dengan cahaya keimanan,
Bangunnya Subuh penuh kecerdasan,
KAREna sehari lagi usianya bertambah kematangan.

Jadilah seorang lelaki,
Yang senantiasa mengingati mati,
Yang baginya hidup di dunia adalah ladang akhirat,
Yang mana buah kehidupan itu perlu dibaja dan dijaga,
Agar berputik tunas yang bakal menjaga baka yang baik,
Meneruskan perjuangan Islam sebelum hari kemudian.

Jadilah seorang lelaki,
Yang tidak terpesona dengan buaian dunia,
Karena dia mengimpikan syurga Allah.



*) repost from: link ini.

inginku bersama selamanya

aku ingin berlama-lama di taman ini
taman penuh bunga
bunga dimana-mana
penuh warna

aku tak ingin sekejap
tapi selamanya

terimakasih 
kau telah hantarkan aku ke taman ini
tanpa kau aku tak akan bisa sampai ke sini
aku ingin kau turut menemaniku 
selamanya di sini

jika nanti kau telah tak betah lagi di taman ini
jika nanti kau ingin pulang
jangan tinggalkan aku sendiri
antarkan aku kembali ke tempat kau menjemput
sungguh, aku tak ingin itu terjadi
aku hanya ingin kita bersama
dimanapun, kapanpun

***
*)rukan panggung, 29th of Sept 2011 (7:08)

dia satu-satunya yang kami punya

malam ini dia pergi. demi peruntungan yang lebih baik. soal kepergian, kami benar-benar khawatir. trauma mendalam semenjak kisah kakak sulung kami. tapi, sama sekali kami tak pernah menginginkan hal yang sama terjadi kepada saudara laki-laki satu-satunya yang kami punya. dia harapan kami. pembela kami.

sementara, aku lebih mengkhawatirkan dirinya daripada diriku sendiri. tak pernah kuingin dia juga ikut merantau. aku hanya ingin dia di rumah. menjaga orangtua kami. itu saja. tapi, pemahamanku keliru. bukankah si bujang sudah seharusnya merantau? laiknya budaya di ranah kami.

dia merantau lumayan jauh. ke negeri seberang. sehari sebelum keberangkatan dia memberi kabar. "Besok sore berangkat," ia mengirim pesan singkat kepadaku. tiba-tiba hati ini galau. ternyata dia benar-benar akan pergi. bukan pergi kemana-mana, hanya merantau. demi hidup yang lebih baik.

masih kental di ingatan, ketika ia mengirimkan pesan singkat kepadaku di lebaran tahun lalu. "Semoga lebaran tahun depan lebih baik," tulisnya. membaca pesan demikian dari dia, air mata mengalir deras di tebing pipiku. aku tahu dia merasa bersalah karena di hari lebaran dia masih tetap bekerja. tidak dapat berkumpul bersama kami. tak lain itu karena pekerjaannya yang dulu tak pernah menjanjikan yang lebih baik. tak hanya aku, kami semua menangis. kami benar-benar tahu bagaimana perasaanya.

dia tak banyak bicara. banyak diam. sekali bicara benar-benar membekas di ingatan kami semua. dia punya mimpi. tapi tak pernah mau dibantu. ia berusaha mewujudkan sendiri. ya, aku begitu bangga kepadanya.

senin, 20:30 pesan singkat dari dia kembali aku terima: "Semoga di sana bisa bekerja lebih baik, jaga kesehatan ya," hanya itu yang dia tuliskan.

sedih.. benar-benar sedih. dari dulu dia selalu mengkhawatirkan kesehatanku. aku balas pesan darinya:
"Shalat jangan pernah abai. tak ada yang dapat menolong kita selain DIA ketika kita jauh dari keluarga, saudara, teman, dan lainnya. Do'a terbaik selalu kukirimkan untukmu.," hanya itu yang aku tulis.

"Terimakasih banyak. kita sama-sama mendo'akan," balasnya.

huft... benar-benar berat. Ya Rabb, tolong jaga dia. satu-satunya yang kami punya. Amin.

*) 27sept11, 7:18

cerita untuk mentari (II)

selamat pagi mentari, hingga hari ini kau masih setia melaksanakan tugasmu. tepat minggu kemarin aku menyapamu mentari. sapaan luka. aku tak mempedulikan kau mentari. aku berkeluh sesuka hatiku. tapi itu seminggu alias tujuh hari yang lalu mentari.

minggu kini aku juga kembali menyapamu. tapi bukan lagi sapaan luka. aku juga tak mau hanya memberi kabar buruk saja kepada kau mentari. tahukah kau mentari, Tuhanku tentunya juga Tuhanmu sungguh maha baik kepadaku. Baru saja sabtu malam di minggu kemarin aku terisak mencurahkan lukaku di MaghribNya. Baru saja sabtu malam di minggu kemarin aku terbata-bata melafalkan ayat suciNya.

tahukah kau mentari, sabtu malam ini ia membalikkan keadaanku. ia merubah luka menjelma jadi bahagia. Ia tak lupakan aku mentari. aku tak tahu bagaimana aku mesti mengungkapkan rasa syukurku kepadaNya. Hanya mencurahkan rasa, itu yang dapat kulakukan di SubuhNya. dengan denting air mata tak tertahankan aku memuji Tuhanku mentari. Ia sungguh maha baik kepadaku. Ia tak lupakan aku. Ia mengubah air mata menjadi kekuatan. Ia membiarkan waktu menyembuhkan lukaku mentari. 

Sama dengan ceritaku minggu lalu, aku tahu kau bingung mentari apa sebenarnya yang aku ceritakan. sama pula dengan minggu lalu aku juga tak akan bercerita lebih jauh kepadamu mentari. aku hanya ingin berbagi bahagia saja. Aku harap kau tak marah dan masih akan selalu setia hadir di hari-hariku, mentari.

*)Sunday, 25th Sept 11. 06:16

Menjadi Diriku

MENJADI DIRIKU - Edcoustic

Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Kar’na diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya…

Wajahku kan memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Kuakui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya…

Menjadi diriku dengan segala kekurangan
Menjadi diriku atas kelebihanku…
Terimalah aku seperti apa adanya
Aku hanya insan biasa, tak mungkin sempurna

Tetap ku bangga atas apa yang kupunya
Setiap waktu kunikmati, anugerah hidup yang kumiliki…

***

Edcoustic memang selalu handal dalam menciptakan lagu. Meski telah lama menikmati 'Menjadi Diriku', tapi kali ini saya benar-benar merasakan makna lagu ini. Kenapa lagi, kalau bukan karena pengalaman.

Lirik yang bersahaja, sederhana, tapi dalem banget! Ada makna yang luar biasa di balik nada penuh semangat dari lagunya ini.Walaupun secara sekilas mirip pernyataan seseorang buat lawan jenis, tapi kalau kita lihat dari sudut pandang yang lain, lirik 'Menjadi Diriku ini bisa juga untuk menyatakan penghambaan seseorang kepada Tuhannya. Terserah mau menilai dari sudut pandang yang mana.

Dua bait pertama menggambarkan kekurangan diri yang dibandingkan dengan keindahan alam yang tak ada duanya (bintang dan pelangi). Penyebutan kekurangan di awal itu menggambarkan keikhlasan menerima kekurangan yang ada di dalam diri kita sendiri. Tanpa harus merasa kurang, juga tanpa harus merasa iri terhadap manusia lain yang dianggap 'lebih'.

Satu bait setelahnya (Menjadi diriku dengan segala kekurangan, Menjadi diriku atas kelebihanku) adalah sebuah keyakinan bahwa selain memiliki kekurangan, juga ada kelebihan yang benar-benar ada. Kedua hal itu disebutkan beriringan dengan maksud kekurangan yang ada harus dicoba untuk dihilangkan, sementara kelebihan yang ada harus dicoba tuk dikembangkan. Juga, tak perlu kita menonjolkan diri di hadapan manusia demi memperlihatkan kelebihan-kelebihan yang kita punya. Percayalah, Tuhan sungguh lebih Maha Adil dibanding makhlukNya dalam menilai. Tujuan kita pada akhirnya, menghambakan diri kepada Pencipta bukan makhlukNya, bukan?

Bait terakhir (yang juga adalah chorus-nya), ada sebentuk harapan. Di dunia ini tak ada yang sempurna, tapi harapan untuk menuju mendekati kesempurnaan tetap ada. Selain itu, ada juga harapan agar siapapun bisa menerima kekurangan yang masih ada. Karena untuk berubah ke arah yang lebih baik itu butuh waktu. Untuk itu, jangan pernah sia-siakan waktu karena waktulah yang paling setia dan ia pula yang akan membawa kita pada sebuah perubahan.

Lirik “Tetap ku bangga atas apa yang kupunya” menggambarkan bahwa selagi melakukan proses perubahan, ia tetap bangga atas apa yang ia miliki. Sampai waktu mempertemukannya dengan dirinya yang lebih baik! Ya, i very like this. Berbangga atas apa yang kita punya, bukankah berarti kita turut bangga kepada Yang menciptakan?



*)untuk yang pengen denger, ini dikasih link nya.

surat untuk Anjani

apa kabar sore ini, Anjani?
bagaimana suasana hatimu?
aku harap kau tak lagi terluka.
meski september ini hujan tak kunjung henti
tapi kau jangan terbawa suasana, Anjani.

kau percaya bukan, kalau pelangi itu akan muncul setelah hujan?
aku yakin kau akan merasakan betapa indahnya menikmati warna-warninya pelangi.
kau bersabar saja, Anjani
jangan pernah kau memberi batas atas sabarmu
karena pada hakikatnya sabar itu tak ada batasnya.

mungkin sore ini terakhir aku bertanya kabarmu.
aku rasa kau sudah mulai kuat.
aku juga tak mau kau nanti terbiasa akan perhatianku.
karena aku tahu kau begini karena kehilangan perhatian juga, kan?
jadi, sebelum kau terbiasa menerima perhatianku baiknya aku menghilang.

selamat tinggal Anjani
suatu kali waktu mudah-mudahan kita bertemu.
di waktu dan suasana hatimu yang telah berbeda.
jauh lebih baik dari yang sekarang, tentunya.

salam,


Madali

tak ada cerita Anjani untuk Madali

km ati2 ja ya.. kamarnya jgn lp dikunci,.. moga km baek2 ja,. ;') >>17Aug11 23:11:26

Gpp kok,. nyantai ja lg.. jgn lp brdo'a minta perlindunganNya ya.. chiee....;') >>17Aug11 23:14:08

Kok gt??? Udh dech....smua kan baek2 ja kok,. ne smua kan ga da hub ma km,. ttep tegar ya,..kt sm2 prantau loch,jd aku bs ngrasain pa yg km rsain skrg,. >>17Aug11 23:20:44

Yg sbr ya,. mgkn org pusat jg dah tau kok mslh ne,. jd km ga ush ngrasa brslh kyk gn,. Duuuh gw jd ga bs tdr ne,."beneran" >>17Aug11 23:30:42

Ya udh dech...aku tdr dluan ya..ngantuk bnget nee... Miss U..;') 17Aug11 23:38:22

Pastinya ...ht2 ya dsana,. >>19Aug11 20:17:31

Jacket nya jgn lp,.ntr msuk angin loch,..lw bs sblm brgkt perutnya diisi dulu,trus mnum tolak angin biar ga mabuk prjlnan,.chiee..sok prhatian bnget see gw,. ;') >> 4Sept11 13:11:01

Klw kt lg mmprhatkan ssorg,sgla sswt kan dia usahakan, chiee.... >>8Sept11 20:15:03

(Rabu, 01 Juni 2011 Hei.. aku tak sendiri) aku suka banget postingan km yg satu ne,. >>9Sept11 19:03:31

Mencrminkan kepribadian banget, trus kt2nya sdrhana, tdk berbelit2, langsung ke pokok mslh gt,..duuh...jd ngrasa gmna....gt,. >>9Sept11 19:06:54

Aku suka bngett post km yg baru kmaren,.yg catatan perpisahan, ;') >>11Sept11 19:20:01

Jjr...sdkt menyentuh gt,. Beeeugh...cengeng... >> 11Sept11 09:21:46

Insya Allah aku ga da niat bnget bkin km bingung,. >>12Sept11 22:12:44

Km skt apa?? >>13Sept11 08:39:58

Cek dulu gih... Aku tu pemerhati km bnget tau,. >>13Sept11 19:00:10

Yg aku liat km tu sosok perempuan yg berselimutkan kesederhanaan.di segala hal tentunya, Sow..km ga ush tny mksdnya krn kt2 diatas tu dah mencakup semuanya,. "kesederhanaan" >>13Sept11 20:03:22

Waaah....great post,cewek bngett,. :') >>15Sept11 08:37:56

***

Anjani mulai berdiri tegak. Mulai melepaskan kepura-puraannya beberapa hari ini. pura-pura tegar. pura-pura tak ada masalah. pura-pura semuanya baik-baik saja. padahal, hatinya tengah remuk. ia merasa salah dan tak berharga.

kini Anjani tengah meramu obat apa saja yang akan ampuh untuk mengobati hatinya yang remuk. salah satunya, ia menuangkan seluruh pesan singkat dari 'teman'nya.

aku heran lantas bertanya. Untuk apa kau tuliskan semuanya di sini, Anjani?

ini salah satu ramuan obatku. aku rasa ini salah satu obat mujarab untuk sakitku. aku tuangkan seluruh pesan yang selama ini kusimpan rapi dalam telpon genggamku. dulu baik-baik saja aku melakukan itu. tapi sekarang Madali aku tak kuasa lagi menyimpannya di sana. aku juga tak ingin memusnahkannya. untuk itu, izinkanlah aku Madali untuk menyimpannya di sini. karena aku tak pernah berani untuk menghilangkan apa-apa saja dengan sia-sia.

kupikir Madali, akan abadi jika aku simpan di sini. dan akan mengurangi sedikit sakitku ketika setiap kali aku mengutak-atik telpon genggamku setiap itu pula aku membacanya.

aku tak akan melarangmu Anjani. lakukan apa yang menurutmu baik untukmu. aku juga tak bisa membantu mengobati sakitmu. aku tak berdaya, Anjani.
Oh, aku sama sekali tidak ingin merepotkanmu Madali. aku tak ingin melihat kamu susah karena mengurusi masalahku yang tak seberapa.

Anjani kau tahu, akhir-akhir ini aku begitu aneh melihatmu. meski kamu tertawa, banyak bicara, tapi matamu tak bisa berdusta, Anjani.. berceritalah kepadaku. barangkali sedikit mengurangi bebanmu.

jangan minta aku bercerita Madali. jika nanti aku menceritakan masalah 'tak seberapa'ku kepadamu, aku tak mau kamu ikut sedih. aku baru saja bahagia melihat kamu yang baru saja kembali Madali. kamu yang sudah lama menghilang dariku.

Baiklah, tak akan aku paksa kamu. aku hanya akan berusaha memperhatikanmu tanpa akan mencampuri masalahmu. aku yakin, kamu bisa Anjani. bukankah kamu telah terlalu lelah dari dahulu menghadapi masalah? kalau kamu katakan yang sekarang masalah 'tak seberapa', aku yakin sebentar lagi kamu akan benar-benar sembuh.

aku pun berharap begitu. terimakasih Madali..

cerita untuk mentari

aku semakin mengagumimu sang mentari. kau benar-benar tak pernah ingkar janji. kau akan selalu hadir selagi sang Khalik memberikan tugas kepadamu.kali ini aku benar-benar menantikan kehadiranmu mentari, sedari tadi malam aku menunggumu. kau tahu,  entah berapa kali aku menengok ke jam digital pada telepon genggamku? berapa kali aku berpindah-pindah posisi di kapukku? berapa kali aku membuka gorden jendela kamarku demi menunggu hadirmu? sudah tak terhitung mentari.

meski terasa lama, tapi kau tetap hadir mengerjakan tugasmu. akhirnya, pagi ini kita kembali bertemu. terimakasih mentari.

kau tahu mengapa aku begitu menunggu kedatanganmu? tak lebih hanya karena aku ingin bercerita kepadamu, mentari. hanya kepadamu aku bisa berkeluh selain kepada Tuhanku.

dari kemarin mega merah muncul dari atas langit, dari kau mulai menenggelamkan wajahmu, hatiku juga terasa tenggelam mentari. aku begitu galau. lebih tepatnya luka. luka yang aku sendiri mencarinya, aku sendiri membuatnya, tentu hanya aku sendiri pula yang akan mengobatinya mentari.

kau tenang saja mentari, aku tak akan meminta pertolonganmu. aku tak akan juga menyuruhmu mengobati lukaku. hanya, aku ingin kau mendengarkan ceritaku. itu saja, tak lebih. aku tahu kau akan mendengarkan ceritaku dengan baik dan tentu kau simpan pula dengan baik.

mentari, semalam aku mencoba hal yang lebih gila lagi. aku coba menumpahkan apa yang kurasa kepada bayi lima bulan. aku menggendongnya kian kemari. mulai dari ruang 3 x 3 ku hingga ke beranda. dari beranda aku teruskan berputar-putar di halaman yang cukup luas.

tapi, tahukah kau mentari. semakin aku bersemangat menceritakan apa yang kurasakan, bayi itu semakin pula menangis. tangisnya tak biasa. aku juga sudah memohon kepadanya untuk tidak menangis, agar aku bisa menyelesaikan ceritaku. tapi bayi itu benar-benar menolak. bahkan aku berjanji, sampai pagi pun aku akan menggendongnya jika ia mau mendengar aku berkeluh. mentari, tapi bayi itu terlalu suci untuk mendengar keluh kesah tak mutuku.

akhirnya aku menyerah mentari. aku serahkan bayi itu kepada neneknya. aku kembali ke ruang 3 x 3 ku. mencoba mendamaikan hati dengan keadaan. tapi tak bisa. aku menyetel televisi, mengganti channel ini-itu, tetap saja mentari.

hampir di pertengahan malam aku melakukan yang tak biasa. aku menerima ajakan temanku untuk bermain play station. ah, tak pernah aku menyukai permainan ini. tapi demi membunuh malam aku lakukan. akhirnya tubuh lemah ini mengalah dengan rasa lelah. aku pun terlelap. hingga kita bertemu pagi ini mentari.

kurasa cukup ceritaku. tak perlu aku utarakan apa yang terjadi sebenarnya. aku hanya ingin kau tahu bahwa aku terluka. itu saja. terimakasih mentari, aku harap kau tak pernah bosan mendengar keluh-kesahku.

*18thSept'11, 06:33

tentang Rasa

pagi ini kita bicara tentang rasa. setiap kali aku diajak membicarakan soal ini, aku selalu terbentur. aku tak terlalu mengerti bagaimana cara menguraikan tentang rasa. karena menurutku, rasa adalah suatu hal yang sangat berbahaya. karena rasa segala yang tak ada bisa menjadi ada. pun sebaliknya, segala yang telah ada bisa lenyap begitu saja.

aku juga sering terpojok ketika aku dipaksa untuk menjelaskan bagaimana tentang rasa. banyak pengalaman yang membuatku tak bisa untuk menjelaskannya. dan pada akhirnya aku memilih bungkam. meski menyiksa aku berusaha untuk menahannya. biarlah di dalam ini saja. biarlah hanya sang pemilik yang mengetahui.

mengapa aku demikian susahnya untuk berbicara tentang rasa? alasan utama aku hanya khawatir. mungkin lebih tepatnya takut. aku takut jika karena pemahamanku tentang rasa membuat apa-apa yang baik yang pernah ada menjadi lepas. terbang di bawa angin. aku akan kehilangan. tak ada yang lebih menyakitkan melainkan karena kehilangan. selebihnya, aku juga takut jika rasa itu tak sama. jika ia tak sama maka akan pudarlah segalanya. aku tak mau.

apabila jika rasa ini diadu antara kaum Hawa dengan kaum Adam, persoalannya akan lebih pelik. kaum Hawa memang diciptkan oleh Sang Khalik mempunyai rasa yang lebih. sementara kaum Adam, Tuhan melebihkan kepada ia logika dibandingkan rasa. Masing-masing punya keistimewaan. makanya mereka diciptakan berpasangan. untuk saling melengkapi.

aku yang tergolong kepada kaum Hawa tak mau berbicara terlalu banyak tentang rasa. aku takut rasa yang aku punya sangatlah berlebihan. tak akan sama dengan kau. aku masih akan tetap menghargai diriku sebagai perempuan. aku tak akan mendahului. hanya saja, aku masih ingin mengikuti rasa ini.

*)thursday, 15th sept '11

ibuk

seminggu sudah ibuk di sini. dengan tujuan mengantar dan menemani anak mengasuh dua cucu. hari ini ibuk hendak balik ke kampung halaman. tapi tak ada sedikitpun penghargaan dari sang menantu. ibuk hanya ingin sekadar berjalan melihat-lihat kota ini. kota yang sangat terkenal dengan landmark jembatannya. siang kemarin sang menantu menjanjikan untuk mengajak ibuk jalan-jalan. tapi, hingga matahari terbenam tak kunjung jua ada perjalanan itu. ibuk pun bertanya-tanya. tapi, ibuk sangatlah mafhum sang menantu sangatlah sibuk. pun sibuknya tak menentu. pun kemarin adalah hari libur bukan hari kerja.

entah apa yang ada di pikiran sang menantu. telah sedemikian baiknya ibuk, sedemikian sabarnya ibuk, sedemikian mengertinya ibuk, tapi ia tak memandang sedikitpun. ibuk telah bersusah payah membantu mengasuh anaknya tanpa pandang waktu tanpa pandang letih. sang menantu tetap saja sibuk mengutak-atik suatu hal yang tak perlu pada kendaraannya.

sang istri, yang tak lain anak ibuk tak kuasa berbuat apa-apa. kata-kata pasrah pun terlontar dari mulutnya. "ia tak pernah menghargai ibukku, orangnya sungguh lain." kalimat seperti itu akhirnya menguap karena kecewa yang tak terbendung.

di sisi lain dua perempuan muda semenjak kedatangan ibuk merasakan sekali bahwa ibuk adalah sosok ibuk yang sangat ramah, baik dan perhatian. termasuk kepada dua perempuan muda itu. mereka berdua sering sekali merasa iba melihat ibuk yang selalu sibuk mengurus dua cucunya. mencuci, memasak, itu tak lain karena kasih sayang ibuk kepada anaknya. tak jarang juga ibuk memberi perhatian lebih kepada dua perempuan muda itu. "sudah makan nak? ndak istirahat dulu." kata-kata ibuk sungguh menjadi penawar rindu yang masih melekat kepada orangtua masing-masing dua perempuan muda itu.

kemarin dua perempuan turut risau karena hari ini ibuk akan kembali ke kampungnya. mereka risau tak hanya karena kepulangan ibuk, juga sikap menantu ibuk yang tak mau tahu. sempat muncul keinginan mereka untuk mengajak ibuk jalan-jalan di kota ini. singgah ke pusat perbelanjaan dan membelikan oleh-oleh khas daerah ini untuk buah tangan ibuk untuk balik nanti. tapi, niat itu urung. ibuk merasa keberatan. keberatan bukan karena ajakan dua perempuan muda itu. ibuk masih saja merasa tak enak hati jika ia pergi dengan dua perempuan muda. ibuk merasa tak menghargai sang menantu.

ah... aku semakin mengagumi ibuk. perasaannya begitu halus. hatinya begitu mulia. meski ia tak menerima hal yang sama.

masih dalam genggaman rahasia Tuhan

seorang perempuan tengah bersiap untuk melepas sauh biduknya yang akan segera berlayar. tapi ia tak tahu siapa yang akan menemani dan kemana tujuan ia berlabuh.

lalu, datang seorang berwajah teduh yang akhir-akhir ini begitu setia menemaninya.
"laki-laki seperti apa yang selama ini kamu cari?"

"aku tak pernah mencari hanya menanti. dermaga ini adalah tempat penantianku, sampai kapanpun."

"mengapa selama ini kau tak pernah membuka hati untuk mereka yang datang?"

"jangan kau pertanyakan soal itu. aku tak berhak juga untuk menilai mereka yang telah datang. tapi aku hanya punya rasa. tentu, rasa ini hanya Tuhan yang tahu karena dia yang Maha Pemberi".

"lalu, laki-laki macam apa yang kau tunggu?"

"yang aku tunggu bukanlah putra mahkota, bukan pula sang raja. aku hanya menunggu apa yang dijanjikan Tuhan kepada aku, juga kepada umatNya sekalian. 'Laki-laki yang baik, untuk perempuan yang baik'. Aku tahu laki-laki yang baik dikatakan Tuhan bukanlah sama dengan penilaianku. sejauh ini aku hanya mampu melihat secara kasat mata. aku tak akan pernah tahu bagaimana seseorang yang sebenarnya kecuali aku menelusup di balik pori-porinya".

"untuk itu, aku sampaikan segala harapan ini kepada seseorang yang namanya masih dalam genggaman rahasia Tuhan".

"kalau kau mau, jika kelak bertemu dengan laki-laki baik itu, sampaikan juga harapan ini kepadanya. harapan dari perempuan yang tak memiliki cantik secara fisik, perempuan yang memiliki sangat amat banyak kekurangan. tetapi, ia tengah terus berusaha mempercantik iman dan akhlaknya."

seseorang berwajah teduh termangu sembari mencerna apa yang dikatakan perempuan tadi. ia pun berlalu.

kasih sayangNya

Ya Rabb, Kau ajarkan aku arti kesabaran melalui banyak cara.
Kau kirimkan mereka untukku.
Kau kirimkan segala bentuk yang tak kusadari untuk mempelajari itu.
mungkin selama ini aku lupa
mungkin selama ini aku lena
di Subuh ini aku merasa,
sungguh aku baru tersadar bahwa Engkau begitu menyayangiku
kasih sayangMu melebihi bumi beserta isinya
tapi kau mengirimkannya dengan cara berbeda
butuh tafakur untuk merasakannya
Segala puji bagi Engkau ya Rabb
tak pernah hentinya aku mengharapkan kasih sayangMu

catatan 'perpisahan'

tak lama lagi kau akan pergi. pergi untuk menjemput kebahagiaan dan impian. kau bahagia, aku bahagia. kelak kita telah berjarak, jangan pernah kau hapus memori kita. aku tak akan pernah berhenti mengirimkan doa untukmu. ku harap kau juga begitu.

kupikir kau tak perlu ragu untuk tinggalkanku. aku tak mau kau risau. percayalah, jika memang ada takdirku senantiasa aku akan menyusulmu.

kau juga tak perlu takut akan perpisahan. ini sudah jalannya. jika memang kita harus terus bersama untuk apa Tuhan hadirkan rindu. karena kita berjaraklah maka rasa itu ada. yang perlu kau tahu, aku akan selalu rindu kau.

aku harap kau bersiap. meski kita tidak pernah tahu bagaimana skenario Tuhan, jalan yang akan kau tempuh sangatlah panjang.

aku dan kau sama-sama tidak tahu tentunya, kemana hidup ini akan bermuara. tugas kita hanyalah berusaha. mengusahakan segala kebaikan agar kelak Tuhan juga akan memberi balasan yang baik pula.

kutitipkan kau kepada dia, pendamping hidupmu. juga kutitipkan kau tanpa ragu sedikitpun kepada Dia (Rabb). agar kau selalu dijaga. dari kejauhan ini aku akan selalu merindukan kau, saudaraku..

bersiap

segala yang diraih, bersiaplah untuk dilepaskan
segala pertempuan, bersiaplah untuk perpisahan
segala harapan, bersiaplan untuk kekecewaan

jika meraih tak perlu terlalu dipegang erat
jika bertemu tak perlu terlalu mencinta
jika berharap tak perlu terlalu berlebih

tak ada sakit selain ketiganya
akan lebih baik berbiasa saja


*) catatan di pagi yang tak biasa