Ah, Manusia..!

Memulai sesuatu yang baru tak semudah membalikkan telapak tangan. Siapa yang mampu mengira hal-hal baru akan mendatangkan sesuatu yang lebih dari sebelumnya. Lebih baik tentunya, yang diharapkan. Tapi, tidak demikian halnya realita yang kita hadapi. Kadangkala memilih berpindah ke tempat yang baru hanya mendatangkan kerugian semata. Banyak sekali orang yang sudah melompat jauh dari pijakan mereka sebelumnya, setelah tiba di tujuan, mereka pun pada akhirnya merasa jenuh. Jenuh akan rutinitas begitu-begitu saja. ketika melihat orang lain memiliki rutinitas yang berbeda, mereka ingin pula. Melihat mereka bebas kian-kemari mereka juga ingin demikian. itulah manusia.

Kapan kita akan merasa puas dengan takdir. Bukankah kita harus mempercayai Tuhan sudah merencanakan yang terbaik untuk umatnya. Mengapa kita harus membandingkan. Membandingkan nikmat Tuhan kepada masing-masing umatnya. Bukankah, kita tahu Tuhan sudah memiliki ketetapan untuk tiap umatnya. Sekarang, saatnya menikmati. Menikmati apa yang sudah diberi. Jikalau masih merasa kurang nikmat Tuhan kepada kita, itu tandanya kita telah meninggikan setingkat lagi kebutuhan kita. Atau kita lupa sejenak, bahwa Tuhan telah memberikan sekian banyak nikmatnya. Hingga detik ini kita masih hidup di bawah selimut nikmat dan rahmatNya.

Mulai hari ini, mari kita mencoba untuk selalu bersyukur. Bersyukur masih diberi nikmat untuk bernafas, nikmat untuk bisa bekerja, nikmat untuk bisa beribadah kepada-Nya, nikmat untuk bisa menjalankan rutinitas. Apabila merasa bosan dengan rutinitas, sesekali mari kita tengok ke kiri-kanan, atas atau pun bawah. orang-orang di sekeliling kita. Apakah sebagian dari mereka sudah mendapatkan nikmat yang kita dapatkan. Jika ada, mari berbagi kepada mereka. Berbagi nikmat, dengan cara yang kita mampu. Jika ada sebagian mereka mendapat nikmat lebih, tak usah berkecil hati. Kembali kita yakin, Tuhan sungguh Maha Mengerti kebutuhan kita, dan Tuhan akan selalu mencukupi kebutuhan kita. Mari kita selalu ingat, Tuhan selalu memberikan apa-apa yang dibutuhkan umatnya, bukan memenuhi segala keinginan, keinginan yang belum tentu menjadi kebutuhan.


Note: setelah beberapa sahabat mulai mengeluh, termasuk saya.

rukan panggung, 18 feb '11

0 comments:

Posting Komentar