tentang Rasa

pagi ini kita bicara tentang rasa. setiap kali aku diajak membicarakan soal ini, aku selalu terbentur. aku tak terlalu mengerti bagaimana cara menguraikan tentang rasa. karena menurutku, rasa adalah suatu hal yang sangat berbahaya. karena rasa segala yang tak ada bisa menjadi ada. pun sebaliknya, segala yang telah ada bisa lenyap begitu saja.

aku juga sering terpojok ketika aku dipaksa untuk menjelaskan bagaimana tentang rasa. banyak pengalaman yang membuatku tak bisa untuk menjelaskannya. dan pada akhirnya aku memilih bungkam. meski menyiksa aku berusaha untuk menahannya. biarlah di dalam ini saja. biarlah hanya sang pemilik yang mengetahui.

mengapa aku demikian susahnya untuk berbicara tentang rasa? alasan utama aku hanya khawatir. mungkin lebih tepatnya takut. aku takut jika karena pemahamanku tentang rasa membuat apa-apa yang baik yang pernah ada menjadi lepas. terbang di bawa angin. aku akan kehilangan. tak ada yang lebih menyakitkan melainkan karena kehilangan. selebihnya, aku juga takut jika rasa itu tak sama. jika ia tak sama maka akan pudarlah segalanya. aku tak mau.

apabila jika rasa ini diadu antara kaum Hawa dengan kaum Adam, persoalannya akan lebih pelik. kaum Hawa memang diciptkan oleh Sang Khalik mempunyai rasa yang lebih. sementara kaum Adam, Tuhan melebihkan kepada ia logika dibandingkan rasa. Masing-masing punya keistimewaan. makanya mereka diciptakan berpasangan. untuk saling melengkapi.

aku yang tergolong kepada kaum Hawa tak mau berbicara terlalu banyak tentang rasa. aku takut rasa yang aku punya sangatlah berlebihan. tak akan sama dengan kau. aku masih akan tetap menghargai diriku sebagai perempuan. aku tak akan mendahului. hanya saja, aku masih ingin mengikuti rasa ini.

*)thursday, 15th sept '11

0 comments:

Posting Komentar