cerita untuk mentari (II)

selamat pagi mentari, hingga hari ini kau masih setia melaksanakan tugasmu. tepat minggu kemarin aku menyapamu mentari. sapaan luka. aku tak mempedulikan kau mentari. aku berkeluh sesuka hatiku. tapi itu seminggu alias tujuh hari yang lalu mentari.

minggu kini aku juga kembali menyapamu. tapi bukan lagi sapaan luka. aku juga tak mau hanya memberi kabar buruk saja kepada kau mentari. tahukah kau mentari, Tuhanku tentunya juga Tuhanmu sungguh maha baik kepadaku. Baru saja sabtu malam di minggu kemarin aku terisak mencurahkan lukaku di MaghribNya. Baru saja sabtu malam di minggu kemarin aku terbata-bata melafalkan ayat suciNya.

tahukah kau mentari, sabtu malam ini ia membalikkan keadaanku. ia merubah luka menjelma jadi bahagia. Ia tak lupakan aku mentari. aku tak tahu bagaimana aku mesti mengungkapkan rasa syukurku kepadaNya. Hanya mencurahkan rasa, itu yang dapat kulakukan di SubuhNya. dengan denting air mata tak tertahankan aku memuji Tuhanku mentari. Ia sungguh maha baik kepadaku. Ia tak lupakan aku. Ia mengubah air mata menjadi kekuatan. Ia membiarkan waktu menyembuhkan lukaku mentari. 

Sama dengan ceritaku minggu lalu, aku tahu kau bingung mentari apa sebenarnya yang aku ceritakan. sama pula dengan minggu lalu aku juga tak akan bercerita lebih jauh kepadamu mentari. aku hanya ingin berbagi bahagia saja. Aku harap kau tak marah dan masih akan selalu setia hadir di hari-hariku, mentari.

*)Sunday, 25th Sept 11. 06:16

0 comments:

Posting Komentar