Menjadi Diriku

MENJADI DIRIKU - Edcoustic

Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Kar’na diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya…

Wajahku kan memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Kuakui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya…

Menjadi diriku dengan segala kekurangan
Menjadi diriku atas kelebihanku…
Terimalah aku seperti apa adanya
Aku hanya insan biasa, tak mungkin sempurna

Tetap ku bangga atas apa yang kupunya
Setiap waktu kunikmati, anugerah hidup yang kumiliki…

***

Edcoustic memang selalu handal dalam menciptakan lagu. Meski telah lama menikmati 'Menjadi Diriku', tapi kali ini saya benar-benar merasakan makna lagu ini. Kenapa lagi, kalau bukan karena pengalaman.

Lirik yang bersahaja, sederhana, tapi dalem banget! Ada makna yang luar biasa di balik nada penuh semangat dari lagunya ini.Walaupun secara sekilas mirip pernyataan seseorang buat lawan jenis, tapi kalau kita lihat dari sudut pandang yang lain, lirik 'Menjadi Diriku ini bisa juga untuk menyatakan penghambaan seseorang kepada Tuhannya. Terserah mau menilai dari sudut pandang yang mana.

Dua bait pertama menggambarkan kekurangan diri yang dibandingkan dengan keindahan alam yang tak ada duanya (bintang dan pelangi). Penyebutan kekurangan di awal itu menggambarkan keikhlasan menerima kekurangan yang ada di dalam diri kita sendiri. Tanpa harus merasa kurang, juga tanpa harus merasa iri terhadap manusia lain yang dianggap 'lebih'.

Satu bait setelahnya (Menjadi diriku dengan segala kekurangan, Menjadi diriku atas kelebihanku) adalah sebuah keyakinan bahwa selain memiliki kekurangan, juga ada kelebihan yang benar-benar ada. Kedua hal itu disebutkan beriringan dengan maksud kekurangan yang ada harus dicoba untuk dihilangkan, sementara kelebihan yang ada harus dicoba tuk dikembangkan. Juga, tak perlu kita menonjolkan diri di hadapan manusia demi memperlihatkan kelebihan-kelebihan yang kita punya. Percayalah, Tuhan sungguh lebih Maha Adil dibanding makhlukNya dalam menilai. Tujuan kita pada akhirnya, menghambakan diri kepada Pencipta bukan makhlukNya, bukan?

Bait terakhir (yang juga adalah chorus-nya), ada sebentuk harapan. Di dunia ini tak ada yang sempurna, tapi harapan untuk menuju mendekati kesempurnaan tetap ada. Selain itu, ada juga harapan agar siapapun bisa menerima kekurangan yang masih ada. Karena untuk berubah ke arah yang lebih baik itu butuh waktu. Untuk itu, jangan pernah sia-siakan waktu karena waktulah yang paling setia dan ia pula yang akan membawa kita pada sebuah perubahan.

Lirik “Tetap ku bangga atas apa yang kupunya” menggambarkan bahwa selagi melakukan proses perubahan, ia tetap bangga atas apa yang ia miliki. Sampai waktu mempertemukannya dengan dirinya yang lebih baik! Ya, i very like this. Berbangga atas apa yang kita punya, bukankah berarti kita turut bangga kepada Yang menciptakan?



*)untuk yang pengen denger, ini dikasih link nya.

0 comments:

Posting Komentar