The Hole, Sederhana nan Berkelas

Saya sama sekali tak suka menonton film horror. Apalagi buatan Lokal. Film murahan (maaf..), demikian saya menilai. Dengan budget tak seberapa, mengandalkan hanya satu lokasi syuting saja (gedung tua, misalnya) dan menghadirkan para bintang seksi untuk menarik perhatian penonton. Tentu, penonton tertentu saja. Selain 'murahan' dari segi budget, film horror lokal juga 'murahan' dari segi ide. Mulai dari hantu keramas, hingga hantu kesurupan. Sudahlah hantu, kesurupan pula. Apa pula itu?? Benar-benar jauh dari logika.

Ah sudahlah, tak perlu dilanjutkan. Sekarang saya sedikit akan bercerita tentang film yang sudah saya tonton Sabtu (14/5) lalu. Menyesuaikan jadwal kedatangan kami (saya dan 'kakak') ke Cinema 21, hanya ada dua pilihan. The Hole (horror/barat) dan Purple Love (drama cinta/lokal). Hm.. yang satu horror, yang satu lagi cinta-cintaan. Setelah menimbang dan memperhatikan (cie..) akhirnya kami menjatuhkan pilihan pada The Hole. Mudah-mudahan horror bikinan orang bule ini tak mengecewakan. Seat E/6 hari itu menjadi tempat duduk saya, di sebelahnya E/7 si 'kakak' (Apa pentingnya saya tulis ini ya? he..)

Check this out..!!



Genre            : Horror
Director         : Joe Dante
Script            : Mark L. Smith, Guillermo Del Toro
Producer       : Claudio Fäh, Michel Litvak, Vicki Sotheran, David Lancaster
Distributor     : Bold Films
Duration        : 98 minutes
   


Berpindah-pindah ke tempat baru bagi sebagian orang memang tak selalu menyenangkan. Apalagi perpindahan tersebut adalah perpindahan sebuah keluarga. Perlu waktu untuk berdamai dengan situasi yang baru bagi masing-masing anggota keluarga. Harus beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang-orang baru. Semuanya terasa menjengkelkan.

Namun tak selamanya berpindah-pindah itu tak menyenangkan. Ada juga perpindahan yang mengantarkan kita ke sebuah petualangan baru, pun tak semua petualangan berakhir menyenangkan. Dane (Chris Massoglia) dan Lucas (Nathan Gambl) mau tak mau harus pasrah saat ibu mereka memboyong mereka untuk pindah dari New York ke sebuah kota kecil bernama Bensonville. Buat Dane, tak ada yang menarik dari kota kecil ini. Tapi, ada Julie Campbell (Haley Bennett), perempuan yang tinggal tepat di sebelah rumah baru mereka. Julie juga yang akan menjadi teman bertualang Dane dan Lucas untuk mengungkap misteri yang akan mereka temui di rumah baru.

Saat Dane, Lucas, dan Julie mencoba mencari kesenangan dengan menjelajahi rumah baru ini, mereka menemukan sebuah lubang! Lubang yang terkunci rapat ini sepertinya sengaja disembunyikan. Kalau saja mereka tak teliti, bisa jadi lubang di dasar rumah mereka ini memang tak pernah mereka temukan. Saat dibuka, lubang ini sudah mengundang sejuta misteri. Tak ada cara untuk mengetahui apa yang ada di dasar lubang gelap ini selain turun langsung dan sepertinya satu-satunya cara ini justru adalah cara yang paling mengerikan dari semua cara.

Untuk menelusuri misteri lubang ini, Dane, Lucas dan Julie telah mencoba berbagai cara. Mulai dari memasukkan benda-benda, berteriak sekuat tenaga seakan memanggil penghuni lubang tersebut. Tapi, semuanya lenyap. Benda yang dijatuhkan, suara yang diteriakkan, lenyap. Lenyap ditelan dalamnya lubang yang tak terkira itu. Akhirnya ada saja peristiwa yang memaksa Dane untuk masuk ke lubang itu. Waktu itu, Lucas diterkam dan diseret oleh pria misterius--yang akhirnya ketahuan bahwa itu adalah ayah mereka-- ke lubang tersebut. Seketika Lucas lenyap. Merasa dirinya bertanggung jawab atas keselamatan adiknya, Dane nekat meninggalkan Julie di ruang bawah tanah rumahnya dan secepat kilat ia masuk ke lubang tersebut.

Saat itulah Dane mengalahkan rasa takutnya. Di dalam lubang itulah ia mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Lucas. Dane mesti mengalahkan kegarangan ayahnya yang sangat amat kejam. Sejak kecil Dane bersama adik dan ibunya telah ditinggal oleh ayahnya. Sosok Ayah Dane benar-benar misterius. Ukuran tubuh yang tak lazim--raksasa-- dan wajah yang mengerikan. Entah kenapa pula, ayah Dane selalu menghantui kemana pun mereka pindah dan menganiaya anaknya.Ya, Pertempuran ayah dan anak itu berakhir ketika Dane berhasil mengalahkan ayahnya. Selama ini Dane hanya memilih lari ketika dianiaya oleh ayahnya, tapi tidak untuk kali ini. Ia benar-benar menunjukkan bahwa tak ada yang ia takutkan lagi. Sekalipun harus melawan ayahnya. Itu semua ia lakukan untuk menyelamatkan Lucas dan bertanggung jawab atas keselamatan adiknya.Berhasilnya Dane mengalahkan rasa takutnya, maka ia berhasil pula keluar dari perangkap lubang misterius itu bersama adiknya, Lucas. Seketika itu pula, lubang itu tertutup. Lubang penuh misteri itu lenyap.

Tema film yang digarap Joe Dante ini memang cukup sederhana. Tak ada hantu yang mengerikan, tak ada pula kisah sadis yang berlebihan. Film horror nan berkelas. Drama keluarga, romantisme dan humor mampu menghibur sekaligus memberikan edukasi kepada penonton. Khususnya kepada kalangan anak-anak. Tak perlu menyimpan rasa takut berlebihan, setiap kita punya kesempatan untuk bertualang untuk mengobati rasa penasaran. Sang sutradara tahu bahwa kalangan anak-anak dan keluarga adalah pangsa pasar utama film ini, ia lebih memilih untuk menceritakan kisahnya dengan santai pada awal film, seperti kejenakaan Lucas yang sering menggoda Dane dan tetangga sebelah rumah. Setelahnya baru secara perlahan, Dante membangun intensitas cerita dan menghantarkan satu persatu ketegangannya dengan baik. Sound dan gambar sangat mendukung. Apalagi gambar ketika Dane terlempar jauh ke dalam lubang misterius ketika hendak menyelamatkan Lucas. Seolah membawa penonton juga ikut terlempar ke lubang yang entah berapa kedalamannya itu.

Yang jelas, alur kisah yang disuguhkan pada film ini cukup logis sehingga penonton pun bisa dengan mudah menerima fantasi sepanjang film ini. Akting dan dialog para pemain pun terkesan alami dan mampu dicerna oleh semua kalangan penonton, anak-anak hingga dewasa. Jadi, tak ada salahnya para orang tua untuk mengajak anak mereka untuk menonton The Hole. 

Selain berbagai kelebihan yang disuguhkan Dante pada film garapannya ini, tema The Hole memang bukanlah suatu yang baru. Mungkin banyak juga beberapa film hampir serupa. Hanya saja, ketika sebuah film tema sederhana digarap dengan hebat, maka hasilnya akan menjadi luar biasa.***

Demikian catatan saya tentang The Hole, film ini tak mengecewakan, menghibur dan membelajarkan. Selamat menonton.

0 comments:

Posting Komentar