sahabat

sebentar lagi aku akan pergi. sahabat, bukannya aku tega meninggalkanmu. tapi, bukankah kita sama-sama sudah memahami bahwa pertemuan dan perpisahan itu selalu berjodoh? pada akhirnya kita akan menempuh jalur hidup masing-masing, sahabat..

kau katakan, terlalu cepat aku pergi. kau katakan, hanya aku satu-satunya di sini yang mengetahui segala tentangmu. kau katakan, tentu aku akan jauh lebih nyaman ketika sudah tak bersamamu lagi. itu salah, itu keliru. itu hanya karena perasaan ber'dosa'mu saja, sahabat..

sesungguhnya aku merasa gagal. gagal mengajakmu untuk berubah. berubah ke arah yang lebih baik. meninggalkan kehidupan 'ganjil'mu layaknya sekarang. kau telah menceritakan semua tentangmu, jauh dari sebelumnya aku sudah mengetahui. hanya saja, aku tak punya cukup keberanian untuk mengatakan kepadamu. akhirnya, waktu itu datang. kamu sendiri yang mengungkapkan segalanya. ternyata, prasangkaku tak keliru.

kamu tahu, aku benar-benar berada posisi yang sulit. aku merasa tak berguna ketika aku tak bisa membawamu untuk meninggalkan 'dunia'mu. sudah aku berusaha untuk memberi masukan, lebih tepatnya nasihat. tapi, kamu terlalu kuat dengan alasanmu. telah berusaha aku untuk menyampaikan dengan cara yang lebih keras. tapi, kamu tak hirau. akhirnya, aku menyerah. membiarkanmu terus tenggelam di 'dunia'mu. aku mulai berpikir, suatu saat kamu pasti bisa berubah. kamu akan mampu berpikir jernih. akan merasakan betapa bodohnya apa yang telah kamu lakukan selama ini.

sebentar lagi, aku harus pergi. kamu tetap saja belum berubah. seperti curahan hatiku beberapa malam di waktu lalu. "aku merasa tidak ada guna sebagai sahabatmu. aku tak mampu merubahmu. aku gagal. untuk apa aku tahu segalanya, tanpa bisa membantu kamu."

mungkin ini jalannya. ada baiknya aku pergi. setelah aku pergi mungkin kamu menemukan sahabat baru. sahabat yang bisa mengajakmu untuk keluar dari dunia kelirumu itu. percayalah, aku selalu mendoakanmu, sahabat. kamu akan selalu punya kesempatan untuk berubah. segalanya bergantung dari kedalaman hatimu. percayalah...

0 comments:

Posting Komentar