Angka berJarak

Kita berjarak 1.664 km. Kita berbeda waktu 1 jam. Kalau ingin bertemu, kita mesti menempuh 3 pulau, Apabila hendak saling melepas rindu kita butuh rupiah kira-kira sebanyak 3 juta. Setiap kali mau bercengkrama, saling mendengar suara, kita butuh pulsa. Entah berapa, mungkin 5 ratusan ribu untuk kita berdua tiap bulannya. Apalagi? Masih banyak.

Ah, itu hanya angka. Meski angka selalu ditakdirkan untuk dihitung, tapi untuk kondisi ini tak perlulah kita menghitung. Tak ada guna. Bukankah ia apabila sudah habis dapat dicari lagi. Yang perlu hanyalah bagaimana angka itu mencipta bahagia. Bahagia karena apa? Karena kita telah membuatnya menjadi tak biasa. Luar biasa, tepatnya. Dengan cinta berbiaya tinggi kita telah memuliakan hubunga kita.

Tak banyak yang bisa melakukan. Tak banyak pula yang bisa bertahan. Mari kita buktikan. Bahwa cinta kita patut diperjuangkan. Patut pula melakukan pengorbanan. Tak ada alasan lain, selain karena kita memang benar-benar ingin menjaganya. Membuat dia berharga.

Bukan berarti pula kita mengagung-agungkan angka yang telah kita keluarkan. Tapi berusaha berlaku semampu kita. Tak ada kondisi untuk memaksakan. Kecuali kerelaan. Satu sama lain. Saling memberi dan menerima. Saling berkorban dan dikorbankan. Percayalah, tak akan ada yang sia-sia. Akan tiba waktunya memetik buah dari pengorbanan yang sama-sama telah kita tanamkan. Tak akan ada orang lain yang akan memetiknya, melainkan kita. Kita yang telah bersusah payah menanamnya, merawatnya, tentu kita pula yang pantas untuk memetiknya. Bersabarlah..


Salam berjarak, Ujung Bori 17th dec 11.

2 comments:

Anonim mengatakan...

cintaku berat diongkossshhh

tutihandriani mengatakan...

kamu juga ya? makanya jangan jauh-jauh, jangan jarak-jarak.. hi

Posting Komentar