Catatan Akhir Tahun

Menulis kali ini seperti kewajiban. Merasa wajib karena ada yang rindu tulisanku. Menulis karena di akhir bulan. Menulis karena di penghujung tahun. Sudah lama tak menulis, tak tau sebab. Sibuk, tak terlalu. Kehabisan ide, tentu tidak. Tak perlu juga mengurai alasan. Menulis sajalah.

Moment akhir tahun tentu menjadi waktunya refleksi diri. Bercermin. Apa yang sudah-sudah. Apa yang belum. Adakah bermanfaat, adakah cita tercapai. Atau waktu setahun ini terbuang sia-sia.

Jika mengurai, terlalu banyak yang terlewatkan. Merasa rugi. Menjadi abai akan kebutuhan batin demi mengejar ambisi. Terlalu dipaksakan. Tak dipungkiri banyak sudah yang tercapai, di balik itu terlalu banyak yang dikorbankan, perasaan. Memang benar pencapaian dan pengorbanan ibarat dua sisi mata uang. Selalu ada. Berdampingan. Tak ada yang perlu disesali. Bersyukur sajalah.

Catatan penting untuk satu tahun ini. Belajar ikhlas jalani takdir. Berlapang hati jika ingin tak tercapai. Kesampingkan duniawi. Akhiratlah masa depan sesungguhnya yang harus diperjuangkan.

Saatnya beresolusi. Catat daftar keinginan. Urai target. Perbaiki diri. Usaha dan tawakkal.
Lahawlawala quwwata illabillah.

*Bismillah.. setengah agama akan kusempurnakan di tahun depan. Insyaallah